Jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Merapi sudah mencapai 205 orang. Jumlah itu termasuk korban pada erupsi pertama pada Selasa 26 Okobober 2010.
Hingga pukul 15.30 WIB, korban mininggal di daerah Jogyakarta mencapai 171 orang, dengan korban luka bakar 149 orang dan non luka bakar 22 orang. Sementara korban meninggal di daerah Jawa Tengah sudah 34 orang, dan korban luka bakar delapan orang dan luka non bakar 26 orang.
Data jumlah korban ini dirilis Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito, yang yang merujuk pada update data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono menyampaikan, pada pukul 00.00-03.00 WIB, cuaca sekitar Merapi cerah. Terlihat kepulan asap setinggi 700 meter dan sesekali terjadi luncuran lava pijar.
Kemudian pada pukul 03.00-05.00 WIB, terdengar gemuruh dari puncak Merapi. Hal ini menimbulkan asap setinggi 800 meter.
Pada pukul 05.20 WIB, awan panas kembali meluncur dari puncak Merapi. Jarak luncurnya mencapai 3 kilometer mengarah ke Kali Gendol. Letusan ini juga menimbulkan kepulan asap tegak setinggi 1 kilometer dari puncak Merapi.
Ditambahkan, kondisi merapi masih di level awas, dan masih ada api pada puncak Merapi. Tremor juga terus-menerus terjadi bersamaan dengan getaran. Pengungsi diimbau jangan kembali dulu ke daerahnya masing-masing. Jarak aman masih berada di radius 20 kilometer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar